JALAN PALKA, JALAN SERIBU AIR TERJUN
Ngomong-ngomong gimana pengalaman libur sobat semua, semoga setiap aktivitas libur yang sobat lakukan semuanya menyenangkan, walaupun hanya dirumah saja karena anjuran pemerintah untuk menghindari kunjungan keluar daerah. Untuk menghindari resiko terpapar covid 19, maka saya liburan tetep di dalam daerah dan pilih destinasi dan waktu yang kira-kira gak terlalu ramai kunjungan, sehingga protokol kesehatan masih mudah buat dilakukan.
Ini adalah tulisan pertama saya di tahun 2021, isinya sebetulnya gabungan beberapa catatan kunjungan wisata lokal di tahun 2020 dan tambahan kunjungan wisata di tahun 2021, isinya sesuai dengan judul adalah wisata air terjun di Jalan Palka, seperti yang sudah diceritakan di tulisan saya sebelumnya, Jalan Palka adalah jalan yang menghubungkan antara Palima di Kota Serang sampai Cinangka Kabupaten Serang, didaerah ini kaya akan sumber air ditambah konturnya yang berbukit dipastikan banyak curug indah bahkan tersembunyi yang siap ditemukan dan menyambut para wisatawan untuk singgah. Banyak destinasi bertebaran di daerah ini tapi ditulisan kali ini saya akan bercerita tentang curugnya saja, karena semakin saya dalami dan mencari referensi dari pemerintah daerah yang mengurusi pariwisata dan masyarakat lokal, ternyata masih banyak destinasi curug tersembunyi yang cukup indah tapi belum dibuka secara resmi, nah ditulisan kali ini saya juga akan menggabungkan antara destinasi yang sudah mainstream dengan destinasi yang masih jarang diketahui, yuk langsung aja dimana aja tempatnya.
CURUG CIGUMAWANG
Yang pertama adalah curug yang paling mainstream yaitu Curug Cigumawang
Curug Cigumawang adalah sebuah curug atau air terjun yang terletak di Kecamatan Padarincang, tepatnya sebelum Pasar Padarincang. Akses jalan ketempat ini cukup baik dan ketika menuju ke titik air terjun nya kita harus melakukan trekking ringan kurang lebih 30 menit, air terjun nya cukup tinggi dengan jatuhan air yang terpusat, aktivitas yang paling cocok ya sudah pasti main air dan duduk melamun sambil ditemani suara jatuhan air terjun, sungguh menenangkan.
Sobat bisa menemukan tempat ini dengan melihat tanda petunjuk lokasi besar di sebelah kiri bertuliskan Curug Cigumawang, jalannya memang cukup baik akan tetapi mulai menyempit di ujungnya, sobat bisa memarkirkan kendaraan roda empat di perkampungan penduduk setelah itu dilanjutkan dengan trekking santai, tetapi untuk kendaraan roda dua sobat bisa parkir sampai di ujung jalannya, membuat trekking menjadi lebih dekat.
Curug Cigumawang |
CURUG CIKOTAK
Curug Cikotak merupakan curug yang terletak di Kecamatan Padarincang, tepatnya setelah Pasar Padarincang kurang lebih 1 kilo meter dari Curug Cigumawang, jalan masuk ke tempat ini ditandai dengan papan petunjuk arah yang bertuliskan Curug Cikotak. Serupa dengan Curug Cigumawang perlu trekking sekitar 20 menit untuk menuju tempat ini dari tempat parkir motor, tapi tenang trekking akan lebih syahdu karena di temani suara gemericik air sungai yang bersumber dari curug. Curug Cikotak memiliki tinggi kurang lebih 5 meter dengan jatuhan air terpusat dan juga memiliki kolam kecil untuk kita berenang dan bermain air, suasana terasa sejuk karena curug ini dikelilingi pohon besar yang rimbun, melamun jadi lebih syahdu dilakukan ditempat ini, karena menurut pengalaman saya tempat ini tidak terlalu ramai dikunjungi sewaktu weekend, saran saya berkunjunglah di pagi hari, sehingga kita bisa menikmati kolam yang sepi dan kita bisa melihat warna air yang hijau kebiruan. Tempat ini selalu saya rekomendasikan ke sobat-sobat saya yang ingin berwisata curug di Jalan Palka dan dari beberapa testimoni mereka sangat puas dan bahkan ada yang berpendapat memberikan efek menenangkan katanya.
Curug Cikotak |
CURUG SAWER
Keluar sedikit dari Jalan Palka, pertigaan Pasar Ciomas sebelum menuju ke arah Curug Cigumawang kita akan disuguhkan dengan Curug Sawer Ciomas, Curug Sawer terletak di Desa Ujung Tebu Kecamatan Ciomas, curugnya sendiri belum dibuka secara resmi, maka sobat tidak akan menemukan papan petunjuk menuju tempat ini. Curug ini sangat alami karena memang belum tersentuh pembangunan infrastruktur, untuk menuju ketempat ini sobat bisa parkirkan kendaraan di perkampungan masyarakat yang kemudian dilanjutkan dengan trekking selama 30 menit melewati sawah, kebun yang rapat bahkan sampai melewati sungai.
Air di tempat ini sangat jernih, curugnya sendiri tidak terlalu tinggi, mungkin sekitar 6 meter dengan efek jatuhan air yang merambat melalui bebatuan, itulah mengapa disebut curug sawer, ada kolam untuk mandi tetapi tidak terlalu dalam dan luas, cukup lah untuk sekedar berendam menikmati segarnya air, keadaan disekitar curug sangat rimbun karena ditutupi dengan berbagai pohon besar, sehingga terkesan agak gelap dan tersembunyi, hati-hati jika kita berkunjung kesini karena jika sobat bermain air di aliran sungai yang agak tenang masih banyak ditemukan pacet yang lumayan banyak, maka dari itu cek selalu tubuh sobat setelah bermain ditempat ini.
Karena tempat ini belum dibuka secara resmi, terus bagaimana kita kalau mau berkunjung kesini? Sobat bisa menghubungi saya di blog ini atau bisa langsung kirim pesan di sosial media saya, nanti bisa saya sampaikan kebeberapa pihak terkait agar bisa mengantarkan sobat berkunjung ketempat ini, atau bahkan kita bisa jalan bareng untuk menambah teman baru dan menyambung tali silaturahmi.
Curug Sawer |
CURUG CIKUTU
Curug Cikutu merupakan curug yang juga belum dibuka secara resmi tapi bisa dikunjungi dengan mudah oleh sobat semua, saya anggap Curug Cikutu seperti makanan pembuka lah sebelum kita berkunjung ke curug yang lebih serius.
Curug Cikutu terletak di Desa Rancasanggal Kecamatan Cinangka, curug ini bisa sobat temui di pinggir jalan raya Palka sebelum melewati pertigaan Sekolah Nurul Fikri, pas di Jembatan Cikutu, Curug Cikutu memang tidak akan terlihat langsung dari jalan raya karena keberadaannya tertutupi oleh rimbunan pohon pedahal jaraknya hanya 20 meter dari jalan raya. Setelah kita menemukan jembatan Cikutu, kita akan di sambut dengan aliran air yang jernih dan berundak (curug mini) lanjutkan perjalanan menaiki aliran airnya, ikuti terus alirannya sampai sobat menemukan curug tersembunyi di hulu nya, curugnya sendiri sangat alami karena memang belum ada sentuhan manusia, memiliki jatuhan air yang melebar dengan aliran yang tidak besar, tidak ada kolam rendam di tempat ini tapi keberadaannya yang sangat tersembunyi dan tidak jauh dari jalan raya membuat sensasi menemukan tempat ini jadi luar biasa, bahkan saking dekatnya dengan jalan raya, suara kendaraan seperti mobil dan motor masih bisa kita dengar.
Informasi tempat ini saya dapat dari sobat Jurig Juriyan, sobat yang mulai berteman melalui sosial media, sekaligus beliau seorang ketua pokdarwis daerah setempat, dan saya berharap lewat beberapa foto, video konten atau tulisan ini semoga banyak orang yang mulai melirik keindahan tempat ini, dan mendorong pemerintah setempat untuk terus mengembangkan sektor pariwisata di tempat ini.
Curug Cikutu |
CURUG BETUNG
Curug Betung terletak tidak jauh dari Curug Cikutu, plang petunjuk lokasinya bisa kita temukan setelah melewati tempat ini, arahkan pandangan kesebelah kanan dan mulai telusuri jalan perkampungannya.
Curug Betung merupakan curug yang bikin saya frustasi dulu, karena plang petunjuk arahnya besar tapi setelah kita masuk ke jalan desanya tiba-tiba hilang gak ada tanda-tanda petunjuk jalan lainnya, bisa ketemu tempat ini karena saya dibantu sobat saya yang bekerja di Dinas Pariwisata Kab. Serang untuk menunjukan lokasinya.
Tapi sekarang untuk sobat semua gak usah khawatir karena dibeberapa simpangan sudah diberikan beberapa petunjuk jalan walaupun dengan papan sederhana yang sudah lapuk, atau bisa juga sobat menggunakan GPS, Tempat ini masih bersahabat dengan kendaraan roda empat karena akses jalannya cukup lebar walaupun kondisinya tidak semuanya bagus dan mulus, tetapi di ujung jalan menuju curug ini sudah dilakukan penataan jalan dengan pengerasan ditambah sekarang sudah dibuatkan plang selamat datang di Desa Wisata dengan berbagai foto destinasi wisata di tempat ini.
Curug Betung terletak agak tersembunyi dengan melewati perkebunan milik Krakatau Steel, kalau saya boleh bilang curugnya seperti kita berada di Afrika, karena airnya agak coklat dengan aliran yang sangat kuat, jalurnya mudah dan sudah dibuatkan pedestian dari batu kali, curugnya sendiri cukup besar dengan aliran air yang deras di musim hujan, jatuhannya melebar dengan ketinggian sekitar lima meter. Belum ada fasilitas pendukung seperti toilet disini, ditambah lagi ketika musim hujan sama sekali kita tidak bisa bermain air disini karena arus yang cukup besar, sekedar tips untuk sobat yang kepingin lihat curug ini dari bawah cobalah berjalan cari tangga batu menuju kebawah curugnya untuk sensasi yang lebih menyenangkan dan foto selfie yang outstanding.
Curug Betung |
CURUG CIGUNUNG MANGGUNG/CIMANGGUNG
Curug Cigunung Manggung sebenarnya tidak terletak di pinggir jalan Palka tetapi bisa diakses lebih dekat dari jalan Palka karena lokasi Curug ini sudah masuk wilayah Kabupaten Pandeglang, boleh dibilang ini adalah curug di daerah perbatasan, karena akses yang paling dekat ketempat ini ya melalui jalan palka di Kabupaten Serang.
Lokasinya bisa sobat temui dengan lebih dahulu melewati destinasi wisata Bukit Waruwangi yang sudah sangat viral, akses jalannya lumayan baik karena sudah di beton tetapi setelah keluar dari jalan tersebut sobat disambut dengan jalan yang rusak, sempit, ekstrim dan menurun tajam, sehingga menggunakan motor adalah pilihan tepat menuju kesini, sudah ada petunjuk jalan menuju lokasi ini, setelah melewati jalan ekstrim sobat akan bertemu dengan jembatan bambu dengan air sungai yang sangat jernih, nah sungai itulah yang menjadi pembatas daerahnya. lanjutkan ikuti petunjuk jalan sampai sobat bertemu tempat parkir motor.
Dengan menebus biaya Rp. 20 ribu sobat bisa melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki sekitar 30 menit melewati persawahan dan perkebunan, jalannya masih dibiarkan tanah sehingga sangat becek dan licin dimusim hujan, setelah berjalan 30 menit dan diakhiri dengan menyeberang sungai dengan air yang sangat bersih sampailah kita di curug ini.
Curugnya sendiri sangat tinggi mungkin sekitar 30 meter, jatuhan airnya terpusat dengan efek airnya jatuh merambat melalui bebatuan, sehingga mandi dibawah jatuhan airnya masih bisa kita lakukan, ditempat ini juga dilengkapi kolam rendam dengan kedalaman sekitar 1 meter yang sudah di tata oleh pengelola, dengan kualitas air yang sangat baik, bahkan saya berkesempatan mencoba sebotol airnya dan benar sangat segar, airnya segar cenderung dingin. Sudah ada beberapa fasilitas tambahan ditempat ini tetapi dibuat dengan seadanya, cuma saran saya buat sobat yang berkunjung kesini tolong sampahnya dibawa pulang lagi ya, supaya tempat yang cantik gak kehilangan indahnya karena sampah, apalagi ditempat ini saya gak melihat tempat sampah. Tapi dibalik itu semua tempat ini layak dicoba untuk dikunjungi sobat semua terutama yang senang akan destinasi curug dan trekking yang cukup lumayan menantang.
Curug Cimanggung |
CURUG CIAJEUNG DAN CURUG KEMBAR
Masih dekat dengan lokasi Curug Cimanggung adalagi curug yang juga punya karakteristik yang sama dan juga berdekatan, yatu Curug Ciajeung dan Curug Kembar, curug ini bisa diakses dengan jalan yang sama cuma berbeda gang saja, lokasinya masih di daerah Pandeglang Desa Cinoyong, Curug ini sebenarnya satu komplek dengan Curug Kembar, dengan biaya HTM yang sama dengan Curug Cimanggung tetapi tempat ini menawarkan dua curug sekaligus.
Menuju kesini kita harus trekking selama 30 menit dari tempat parkir motor dengan ditemani pemandangan sawah, hutan dan di titik tertentu kita bisa melihat Bukit Waruwangi dari ketinggian, sangat indah lumayan untuk pelepas lelah. Tidak usah khawatir tersasar di tempat ini karena sudah dilengkapi beberapa petunjuk arah di setiap simpangannya. Setelah sampai dilokasi kita akan bertemu dengan Curug Kembar, Curug yang memiliki kualitas air yang baik dengan ketinggian sekitar 5 meter, tempat ini memiliki dua jatuhan air makanya disebut Curug Kembar, airnya segar dengan kolam rendam yang cukup luas ditambah kedalaman berkisar di 1 meter sehingga berenang di sini sudah menjadi keharusan.
Untuk bertemu Curug Ciajeung, kita harus menempuh perjalanan lagi sekitar 5 menit, karena keberadaan Curug Ciajeung di hulu Curug Kembar, Curug Ciajeung sangat berbeda dengan curug kembar, karena curug ini memiliki ketinggian yang sangat tinggi, mungkin sekitar 30 meter, dengan jatuhan air yang terpusat dan cukup deras, saking derasnya semakin kita mendekat maka semakin kita tersapu dengan cipratan airnya, ditempat ini juga sudah disediakan kolam rendam dengan kualitas air yang sangat baik, lagi-lagi berenang disini juga sepertinya jadi kegiatan wajib, dan untuk memaksimalkan kunjungan sobat semua ketempat ini, selain berfoto selfie.
Curug Ciajeung |
Nah itu semua beberapa destinasi air terjun yang bisa kunjungi di Jalan Palka, sebenarnya masih banyak destinasi air terjun lain terutama yang masih alami dan belum dikelola secara resmi, semoga nanti saya bisa berkunjung ketempat tersebut dan bisa bercerita lebih banyak di blog ini, dari banyaknya curug yang sudah saya ceritakan diatas sepertinya layak Jalan Palka saya nobatkan sebagai Jalan dengan seribu air terjun atau curug.
Buat sobat yang kepingin berkunjung ke tempat yang sudah saya ceritakan diatas tapi masih ragu dan takut untuk jalan sendiri, jangan khawatir kirim saja pesan melalui sosial media saya untuk saya temani dan trip bersama.
Terakhir saya juga berpesan dimasa pandemi ini selalu jaga protokol kesehatan, jangan paksakan berwisata jika badan kuran baik, dan jangan juga paksakan berwisata jika destinasi tersebut sudah pada dikunjungi para wisatawan, semoga di Tahun 2021 Negeri kita menjadi lebih baik, pandemi segera berakhir sehingga kita bisa terus jalan, terus berbagi dan menebar manfaat lewat semua konten terbaik yang sudah kita buat. Sampai jumpa di blog selanjutnya, tetap sehat, bye.
Komentar
Posting Komentar