AKHIRNYA JADI TAHU TENTANG CURUG TOMO DAN LEUWI BUMI

 

Dari pengalaman saya ikut gabung di beberapa komunitas wisata pada media sosial lokal, banyak banget yang tanya tentang lokasi Curug atau air terjun Tomo dan Turalak Leuwi Bumi, gak heran sih, karena kalau dilihat dari postingan yang dibagi sobat wisata di media sosial, tempatnya memang indah dengan tawaran aktivitas wisata yang cukup lengkap, ditambah gencarnya pihak pengelola dalam mempromosikan destinasinya membuat tempat ini begitu viral dan jadi salah satu tempat yang harus dikunjungi "abad" ini dimata wisatawan lokal. 

Dari banyaknya hal positif diatas, ternyata satu yang masih jadi kendala tempat ini, yaitu sangat sulit menemukan tempatnya, itu sih yang sering saya lihat dan baca dari komen sobat wisata di beberapa komunitas wisata lokal, nah dengan tulisan ini semoga bisa memberikan informasi lebih baik tentang tempat ini, mulai dari jalan mana yang bisa kita tempuh sampai dengan bagaimana suasana di kedua tempat tersebut.

Kedua tempat ini mayoritas berlokasi di Desa Ramea Kecamatan Mandalawangi Kabupaten Pandeglang, kenapa saya bilang mayoritas? karena Leuwi Bumi setengahnya berada di Kecamatan Padarincang Kabupaten Serang, nah ini yang sering salah ketika kita cari di google maps, karena seringnya saya lihat kedua tempat ini tertulis di Kecamatan Padarincang Kabupaten Serang, padahal di Kabupaten Pandeglang, ya..hal ini masih maklum lah karena memang dikedua tempat ini sinyal handphone dan internet masih cukup sulit ditemukan sehingga kesalahan taging lokasi mungkin terjadi. 

Kedua tempat ini sebenarnya bersebelahan dengan jarak yang sangat dekat, bahkan aliran airnya pun masih dari aliran yang sama, Sungai Cikalumpang, mengalir dari hulu melewati Curug Tomo kemudian Leuwi Bumi, bahkan sepanjang sungai ini banyak ditawarkan wisata alam berupa body rafting atau hanya wisata bermain air bagi keluarga. 

Sungai Cikalumpang
 

Setidaknya ada empat jalur menuju ke tempat ini yang pertama adalah jalur Curug Cigumawang, jalur ini berada di Jalan Raya Palka ke arah Curug Cigumawang, ikuti saja jalur itu sampai kita bertemu dengan Desa Cibunar, dari situ perjalanan sudah cukup dekat tinggal memarkirkan kendaraan berjalan kaki sebentar lalu kita bisa bertemu dengan kedua destinasi ini, jalur dari Desa ini sudah diberi petunjuk arah, walaupun di persimpangan jalan raya kita tidak akan menemukan satupun petunjuk arahnya, yang kita bisa lihat sebagai patokan adalah tulisan Curug Cigumawang, karena memang jalur ini melewati Curug yang cukup kesohor di Kab. Serang Curug Cigumawang. jalur ini lebih nyaman dilalui oleh kendaraan roda dua, walaupun kita bisa juga menggunakan kendaraan roda empat yang berjenis LMPV tapi sangat tidak disarankan karena jalannya yang rusak dan menyempit di hilir, kalau sobat seneng trekking maka silakan memarkirkan kendaraan di dekat Curug Cigumawang lalu perjalanan dilanjutkan dengan trekking santai sekitar empat puluh lima menit sambil disuguhi pemandangan hijau yang menyegarkan mata. 

Jalur kedua adalah jalur Pasar Padarincang atau biasa disebut Jalur Bedeng, jalur ini terletak di tengah pasar padarincang, tidak ada petunjuk menuju jalur ini, cuma patokannya adalah lewati Curug Cigumawang sampai kita temukan pasar dan perhatikan ada pertigaan, masuk dan parkirkan kendaraan ditempat yang sudah disediakan untuk selanjutnya kita lanjutkan dengan trekking sekitar satu jam perjalanan. Jalur ini menawarkan sensasi yang unik karena jalur ini menyuguhkan pengalaman trekking yang tidak bisa dilupakan, karena kita bisa trekking melewati hamparan sawah, menyusuri sungai, menyeberang sungai dan melewati jalur hutan yang lumayan rapat sampai kita menemukan Leuwi Bumi, kemudian lanjutkan perjalanan sebentar menuju Curu Tomo. 

Jalur ketiga adalah jalur Curug Cikotak, letaknya setelah pertigaan jalur kedua, dengan berpatokan petunjuk arah Curug Cikotak, jalur ini cukup lebar, hampir sama dengan jalur pertama tapi memang infrastruktur jalan ditempat ini masih terbilang parah, apalagi setelah melewati wisata Curug Cikotak, karena jalan beton akan berganti dengan bebatuan, sempit dan licin terutama di musim hujan, masih bisa dilewati mobil dengan jenis LMPV tetapi perlu nyali, teknik dan pengalaman yang sangat baik ketika memilih jalur ini, jangan lupa jika melewati jalur ini singgah juga ke Curug Cikotak, curug cantik ber-air bersih dan cocok dijadikan destinasi wisata bersama keluarga. 

Jalur keempat adalah jalur Mandalawangi Pandeglang, jalur ini terletak di Dekat Kantor Desa Pari di Jalan Mandalawangi-Labuan Pandeglang, jalur ini merupakan jalur utama menuju ketempat ini, bisa dilalui kendaraan roda empat tapi lagi-lagi infrastruktur masih jadi kendala, ditengah-tengah perjalanan kita akan disuguhi pemandangan indah dari Gunung Aseupan dan Pulosari dengan dihiasi hamparan persawahan yang luas, lumayan menjadi penghibur dikala melalui jalan yang rusak dan sempit. Di awal jalur ini kita tidak menemukan petunjuk arah menuju kedua tempat ini tapi di pertengahan jalan kita pasti akan menemukan beberapa petunjuk menuju ke lokasi ini. 

Setelah kita tahu beberapa jalur menuju ketempat ini selanjutnya ada apa saja sih yang bisa kita nikmati dikedua tempat ini dan bagaimana sensasinya? 

Curug Tomo merupakan destinasi wisata yang duluan hadir ketimbang Leuwi Bumi, di tempat ini beragam fasilitas telah disediakan mulai dari Musholla, warung makan dan jajanan, toilet, bahkan beberapa saung, ruang pertemuan dan tempat camping pun telah disiapkan. Curug Tomo menawarkan beberapa jeram air terjun yang beragam mulai dari berukuran kecil sampai yang besar jika saya perhatikan kira-kira ada tiga air terjun di tempat ini, dilengkapi juga dengan kolam untuk berenang di tiap-tiap jatuhan air terjunnya, kolamnya sendiri memiliki kedalaman yang beragam, kolam pertama adalah yang paling dangkal dibanding kolam kedua dan ketiga, dimusim panas kedalaman kolam kedua dan ketiga berkisar antara 150 meter bahkan bisa kurang, tetapi akan lebih dalam lagi di musim penghujan, jika berani cobain clif jump di kolam kedua dan ketiga tapi pastikan kedalaman airnya cukup ya, aliran sungainya juga bisa dijadikan alternatif bermain anak jika dirasa kolam yang tersedia belum terlalu aman untuk anak-anak bermain.

Curug Tomo
 

Suasana ditempat ini sungguh menyegarkan, karena lokasi ini dikelilingi hutan yang cukup rapat dan dihiasi dengan beberapa petak sawah yang hijau, walaupun infrastruktur penunjang sudah sangat lengkap dan terkesan modern tetapi nuansa alaminya masih sangat terasa. Selain berenang dan bermain air, berfoto selfie merupakan kegiatan wajib ketika berada disini, sobat bisa mencoba berpose di ketiga air terjunnya atau cukup bergaya manja di aliran sungainya, pasti hasilnya bikin feed Instagram mu jadi lebih menarik. 

Leuwi Bumi menawarkan sensasi yang tidak jauh berbeda dengan tetangganya, Curug Tomo, jeram air terjun ditempat ini lebih sedikit dibanding tetangganya, tetapi yang spesial di tempat ini, kita bisa menkmati sensasi terjun bebas setinggi kurang lebih lima meter ke sungainya, karena memang di tempat ini memiliki kolam aliran sungai yang cukup dalam sekitar 3-5 meter sehingga cocok buat sobat yang senang memacu adrenalin, sebuah jembatan sudah dipersiapkan oleh pengelola untuk fasilitas terjun bebas ini, dan kita juga dilengkapi dengan pelampung serta didampingi oleh guide yang siap membantu kita beraktifitas disini ataupun membantu mengambil beberapa foto selfie yang menarik.

Leuwi Bumi

Dari sisi fasilitas, tempat ini tidak jauh berbeda dengan Curug Tomo, sudah disediakan Musholla, toilet, warung makan, ruang pertemuan, saung dan dipersiapkan juga tempat camping, bahkan disini sobat juga bisa menikmati suguhan wisata offroad dengan menggunakan jeep, menyusuri jalanan ekstrim di lokasi ini. Suasananya pun sama dengan tetangganya, terasa segar dan menenangkan, gemericik air membuat kita tidak mau beranjak pulang meninggalkan tempat ini dengan segera. 

Jadi kalau sudah tahu dimana letak dan bagaimana suasana di kedua tempat ini apalagi yang ditunggu, segera jadikan kedua tempat ini destinasi wajib pengisi liburan sobat semua ya. 

        

  

 

 

Komentar

  1. informasinya menarik bang, saya tertarik untuk belajar banyak tentang history telling, yg bisa diaplikasikan menjadi info yg menarik dan pastinya berguna untuk pembaca, izin share ya bang

    BalasHapus
    Balasan
    1. aduh maaf baru baca, silakan kita saling belajar

      Hapus

Posting Komentar

Postingan Populer