PULAU TUNDA, PULAU PENUH KEINDAHAN

 

Hallo sobat travel semua, sudah beberapa bulan kita tidak bertemu di dunia blog ini, malas nulis karena hecticnya pekerjaan, padahal setiap weekend saya terus meluangkan waktu buat berkunjung di destinasi wisata terutama disekitar Banten, ya karena saya masih membatasi diri buat berkunjung keluar Provinsi Banten dikarenakan aturan kesehatan yang harus terus kita ikuti selama masa pandemi ini. 

Di tulisan kali ini saya ingin sekali bercerita tentang perjalanan saya mengunjungi salah satu destinasi wisata pulau terbaik di Kabupaten Serang yaitu Pulau Tunda, Pulau yang juga secara umum pernah saya ceritakan di blog ini, pulau yang memang sudah pernah saya datangi tapi sepertinya belum secara lengkap saya ceritakan. 

Berawal dari sebuah ajakan dari sobat saya yang bekerja di Dinas Pariwisata untuk bersama-sama dengan sobat media Tribun Banten menjajaki keindahan pulau ini sambil membuat video promosi bersama untuk memperkenalkan daerah ini lebih masif lagi. 

Perjalanan kami mulai dari Dermaga Karangantu Kota Serang sekira pukul 08.00 WIB dengan menggunakan sebuah perahu berisikan lebih dari lima orang, perahu kayu yang cukup tangguh itu melaju di perairan Teluk Banten menerjang gelombang laut yang kebetulan hari itu cukup teduh. Pulau demi pulau menjadi pemandangan menarik disepanjang perjalanan ini, memang disepanjang perjalanan ini kita akan disuguhkan beberapa pulau cantik nan menarik di sekitar Teluk Banten, sebut saja Pulau Lima yang dijadikan destinasi favorit warga sekitar yang memang jaraknya tidak terlalu jauh dari dermaga, setelah itu ada Pulau Panjang yang berpenghuni yang terkenal akan komoditas rumput laut terbaik dan ikan asin teri nya, lalu Pulau Empat, pulau kecil yang juga jadi destinasi diving dan snorkeling serta pulau tiga yang juga dijadikan destinasi serupa seperti pulau empat. 

Sekitar dua jam perjalanan kita habiskan untuk menuju ke Pulau Tunda, dari jauh siluet pulau ini sudah mulai terlihat dan semakin dekat dermaga Pulau Tunda sudah nampak di depan mata, dermaga yang cukup baik dan fungsional, walaupun disekitar nya nampak beberapa kerusakan yang diakibatkan hantaman arus, air yang biru dan gapura bertuliskan "selamat datang di Pulau Tunda" menjadi pemandangan menarik yang menyambut kami ketika perahu bersandar ditempat ini, seakan-akan memberikan sinyal bahwa kita akan dimanjakan dengan keindahan alam tempat ini. 

Dermaga Pulau Tunda
 

Aktifitas pertama setelah bersandar adalah makan siang dan sedikit beramah tamah dengan tokoh masyarakat Pulau Tunda, sedikit chit chat dan seuntai harapan pembangunan daerah ini pun disampaikan oleh mereka kepada kami, seperti angkutan yang perlu ditambah, perbaikan dermaga dan pembangunan spot-spot menarik di tempat ini yang memang sudah menjadi desa wisata ini. 

Snorkeling adalah aktifitas kami selanjutnya, titik snorkeling Karang Donat pun dipilih untuk memuaskan ekpektasi kami akan keindahan pulau ini, dan memang benar, tempat yang dipilih menawarkan pemandangan alam yang sungguh luar biasa, keindahan underwater sudah kita saksikan walaupun perahu belum berhenti, air yang jernih kebiruan berhasil memanjakan mata dan membuat mulut tidak berhenti untuk mengucapkan "waw luar biasa". 

Tidak butuh basa basi lagi kami langsung menceburkan diri bersnorkeling ria menikmati setiap sudut indah di titik ini, ada dua spot menarik dititik snorkeling karang donat ini, yang pertama keberadaan karang yang berbentuk bulat seperti donat yang terhampar cukup besar menjadi daya tarik utama, kedua adanya titik spot tulisan Pulau Tunda di kedalaman sekitar dua meter juga menjadi daya tarik lainnya, tidak sedikit kami yang berupaya berfoto di spot ini walaupun harus melakukan freediving terlebih dahulu. Tapi buat saya bukan hanya dua spot itu yang menarik disini, tetapi keindahan gugusan karang yang masih terawatlah yang jadi juaranya, memang ini bukan pengalaman pertama saya ditempat ini, tapi mau beberapa kalipun saya berkunjung sepertinya tidak akan membuat bosan dan kapok, karena selalu disuguhkan pemandangan indah dan alami yang selalu saya rindukan ketika pulang dari tempat ini. 

 

Persiapan Snorkeling

 

Spot Snorkeling Karang Donat
 

Aktifitas kedua yang tidak boleh ditinggalkan di tempat ini adalah menyaksikan matahari terbenam di ujung laut dari Pantai Cemara, sebagai catatan kalau pulau ini adalah salah satu tempat terbaik menyaksikan sunset dan sunrise. Pantai Cemara dapat diakses dari titik penginapan di dermaga dengan berjalan kaki yang terlebih dahulu melintasi permukiman warga, disepanjang perjalanan kita juga disuguhkan aktivitas warga yang mayoritas menjadi nelayan dan berkebun, warga sekitar sangat ramah menyambut kami, seuntai senyuman manis selalu terpancar di wajah mereka ketika kita melintas di depan rumahnya, sekitar tiga puluh menit kita habiskan perjalanan sampai ke Pantai Cemara, kenapa dinamakan pantai Cemara, karena memang disekitar tempat ini tumbuh banyak pohon cemara, itu juga yang menjadikan tempat ini begitu khas. Jernihnya air laut langsung kita bisa lihat ditempat ini, ditambah semburat jingga muncul dari balik awan yang kebetulan waktu itu sedikit kurang cerah, tapi tetap masih bisa kita nikmati dengan takjub, ombak yang sangat tenang sore itu jadi kesempatan kita bermain air sambil berfoto dengan background sunset yang perlahan hilang dari pandangan.

Pantai Cemara

Sunset Pantai Cemara
 

Walaupun pantai cemara tidak didominasi pasir putih yang halus, tapi suguhan sunset dan jernihnya air serta uniknya pantai cukup menghibur hati kita dan menutup hari pertama di pulau ini dengan sempurna. 

Malam kami habiskan menikmati ketenangan pulau dengan sedikit bercengkrama tentang kenikmatan yang sudah kita dapat di pulau istimewa ini, ditemani dengan makan malam ikan bakar yang sederhana tapi sungguh nikmat membawa suasana bercengkrama semakin hangat dan intim, setelah rasa kantuk menyerang kami kembali beristirahat di kamar masing-masing, kamar yang sederhana tetapi dengan kelayakan yang lebih dari cukup, terdiri dari ranjang double, lemari, meja rias, dapur kamar mandi dan dilengkapi dengan kipas angin, walaupun memang sesekali air berhenti mengalir karena pasokan listrik di tempat ini masih belum sempurna, tapi itu semua saya rasa sudah cukup baik bahkan membuat saya sedikit terkejut melihat perubahan fasilitas yang sangat cepat mengingat beberapa waktu yang lalu saya singgah kemari belum menemukan beberapa fasilitas tersebut. 

Pagi hari tiba, disambut dengan semburat jingga dilangit timur, walaupun tidak sempurna dikarenkan hujan yang sangat deras, tapi cukup indah untuk mengawali hari di pulau penuh keistimewaan ini.

Setelah sarapan kami akan melakukan aktivitas menarik lainnya yaitu belajar bagaimana melakukan transplantasi karang di Taman Laut Pulau ini, Pulau Tunda selain menawarkan keindahan alamnya tetapi juga menjadi tempat dalam transplantasi karang terbaik dan cukup aktif sampai sekarang, didampingi oleh sahabat dari Pulau ini kami bersama sobat media beranjak menuju Taman Laut, taman yang berjarak setengah jam berjalan kaki dari dermaga tersebut berbentuk pantai yang tenang dengan di kelilingi tanaman bakau, transpalantasi karang dilakukan di lokasi yang berjarak 100 meter dari bibir pantai, karena itu kita sebelumnya kita harus berjalan melewati air laut dahulu yang memiliki kedalaman sekitar satu meter, di tempat ini kami diajarkan bagaimana cara melakukan tranplantasi karang. Transplantasi karang adalah sebuah cara untuk rehabilitasi terumbu karang dengan metode pemotongan dan pencangkokan karang hidup yang selanjutnya ditanam di tempat lain untuk menciptakan habitat baru, jadi dengan metode ini kami dapat membatu merehabilitasi terumbu karang yang rusak dan dapat menciptakan terumbu karang baru untuk tetap menjaga keberlangsungan ekosistem dan mengurangi kerusakan lingkungan. Selain ilmu yang kami peroleh tapi juga kebanggaan yang luar biasa, karena kita telah berpartisipasi dalam menjaga alam dari kerusakan. 

Setelah selesai melakukan pencangkokan, selanjutnya kami menaruh karang yang sudah di transplantasi tersebut di tempat khusus, sehingga karang yang telah di transplantasi tersebut tidak hancur kembali karena tidak sengaja terinjak kaki kami. 

Taman Laut Pulau Tunda, bersama teman media dan Rosi Serang



Taman Laut untuk transplantasi karang
 

Setelah kegiatan itu selasai kami kembali ke penginapan untuk kemudian berkemas mempersiapkan kepulangan, tidak terasa dua hari istimewa berlalu, tak ingin rasanya kaki kami dengan cepat meninggalkan pulau penuh keindahan ini, tapi ya mau bagaimana lagi, waktu kami di tempat ini sudah selesai dan esok harus kembali bergelut dengan aktifitas pekerjaan yang harus kami lanjutkan, dua jam perjalanan pulang ini terasa berat karena terus teringat kenangan indah selama di pulau dan doa kami terus terpanjat semoga kami bisa berkunjung ke tempat ini suatu hari nanti. 

 

 

 

 


  







Komentar

Posting Komentar

Postingan Populer