BERPETUALANG RASA DENGAN KULINER TRADISIONAL PANTURA JAWA



Dunia kuliner sepertinya udah gak bisa dipisahkan lagi dari kehidupan kita sehari-hari, bahkan dunia kuliner sekarang berkembang sangat dinamis dan banyak memunculkan hal-hal baru yang belum pernah ada sebelumnya, walaupun dunia kuliner memiliki perkembangan yang sangat cepat tapi tetap saja kuliner lokal dan tradisional masih menjadi unggulan, sektor kuliner sangat bisa menjadi daya tarik dari sebuah kesatuan dunia pariwisata, bahkan beberapa daerah yang sedikit memiliki destinasi pariwisata masih bisa berkembang walaupun didominasi dari sektor kulinernya, kalau menurut saya kuliner dan destinasi wisata baik alam dan budaya bila dipadukan bisa jadi combo luar biasa dalam membranding dan memajukan pariwisata di daerah. 

Nah kalau bicara tentang kuliner, di tulisan saya kali ini pengen sekali saya memperkenalkan beberapa kuliner tradisional yang saya pernah coba di jalur Pantura Jawa, walaupun jalur panturanya saya masih dibatasi mulai dari Cirebon, Pemalang, Brebes, Pekalongan dan Semarang. Tulisan ini saya buat untuk sharing dan berbagi pengalaman serta informasi kuliner-kuliner tradisional nan unik dari beberapa daerah tersebut, juga bagaimana rasa dan sensasi ketika saya mencoba kuliner tersebut. Disamping itu saya juga ingin tulisan saya bisa dijadikan referensi buat sobat semua yang ingin bepergian melewati daerah tersebut, lebih banyak memberikan arti lebih dari sebuah perjalanan, karena "apa nikmatnya sebuah perjalanan tanpa didukung kuliner yang iconik dan nikmat". 

Saya mulai dari daerah pertama yaitu Cirebon, banyak kuliner unik dan khas yang bisa kita temukan dari daerah ini, mengingat bahwa Cirebon merupakan daerah pusat pertumbuhan di Pantai Utara, dan banyak mempengaruhi perkembangan daerah sekitar, yuk langsung kita kenalan dengan beberapa kulinernya.

DOCANG 

Docang adalah kuliner khas Cirebon yang lahir sejak jaman Walisongo, konon katanya dahulu kuliner ini dibuat untuk meracuni para Wali Songo, akan tetapi malah para Wali Songo menyukai suguhan kuliner ini. 

Docang sendiri terdiri dari lontong, daun singkong rebus, tauge, kemudian ditaburi dengan parutan kelapa dengan disiram kuah dage atau oncom. Rasa dari kuliner ini begitu gurih dan sedikit pedas, gurih karena dibuat dari bumbu utama dage, dage merupakan sejenis oncom yang memiliki rasa gurih dan aroma yang khas, cocok untuk disantap sebagai menu pembuka kala sarapan, sebagai pelengkap kerupuk putih dan gorengan siap menemani kuliner nikmat satu ini, membuat kuliner ini menjadi lengkap, hangat pedas, sehat dan sudah pasti mengenyangkan.  

Docang Ibu Kapsah Cirebon 

EMPAL GENTONG

Empal Gentong mungkin salah satu kuliner paling populer di tanah Cirebon, kuliner yang selalu kita lihat berbagai promosinya ketika kita pertama kali menginjakan kaki di Kota Udang ini. 

Kuliner berkuah nikmat ini mulai muncul sejak abad 15 Masehi, dinamakan empal gentong karena memang memasaknya menggunakan gentong, sehingga menghasilkan rasa dan gimmick yang unik. 

Komposisi dari kuliner ini terdiri dari daging dan jeroan sapi yang dimasak dalam kuah santal yang lumayan kental berwarna kuning, daging dan jeroannya sendiri memiliki tekstur yang empuk dipadukan dengan kuah yang sangat gurih dengan ditambah kucai yang segar membuat kuliner ini begitu nikmat dan mudah diterima diseluruh kalangan, gak diragukan memang kuliner ini pantas bertahan dari masa ke masa. 

Untuk urusan tambahan pedas, kuliner ini dilengkapi dengan sambal yang cukup khas yaitu cabai bubuk yang sudah pasti cocok dan nikmat untuk menemani sepiring nasi putih hangat, so yummy.

Empal Gentong Haji Apud Cirebon 

BUBUR SOP

Sesuai namanya kuliner ini memang memiliki komposisi bubur dan sop, tambahan lainnya yaitu suwiran daging ayam atau daging sapi atau bagian iga sapi, ditambah sayuran seperti kol dan ditaburi dengan kerupuk, membuat kuliner ini begitu nikmat dan comforting

Buburnya dibuat tidak terlalu encer disiram kuah sop yang gurih dan panas membuat makanan ini cocok dinikmati sewaktu pagi dan malam hari, tekstur bubur yang padat juga membuat kuliner ini tidak begitu aneh ketika dinikmati dan masih bisa dikunyah dengan nyaman, tambahan lainnya yang unik adalah adanya tauco yang membuat rasanya makin unik, walaupun ternyata tidak semua kuliner bubur sop ini di lengkapi dengan tauco. Buat urusan kriuk-kriuk disetiap tempat makan bubur sop ini selalu disediakan pula beragam kerupuk untuk menemani kalian menikmati sajian bubur sop yang unik ini. 

Bubur Sop Ayam M. Kapi Cirebon 

NASI JAMBLANG

Nasi Jamblang atau warga lokal biasa menyebut Sega Jamblang merupakan sajian kuliner yang sudah pasti berbahan dasar nasi, tapi yang unik dari kuliner yang berasal dari Desa Jamblang ini dikemas dengan daun Jati, daun jati dipercaya bisa membuat nasi menjadi lebih tahan lama dibanding dibungkus daun pisang, kuliner ini awalnya lahir di jual untuk masyarakat pekerja pembangunan jalan Anyer Panurukan di masa Daendels yang melewati wilayah Cirebon, dan juga dijajakan untuk para kuli angkut di Pelabuhan. 

Sebagai pelengkap Sega Jamblang, sobat bisa juga menambahkan beragam jenis lauk nikmat sebagai teman makan, seperti tempe goreng, ikan asin, sayur paru, limpa, daging, sayur tahu, perkedel, telur dadar dan jangan lupakan lauk Balakutak yaitu sejenis cumi atau sotong yang dimasak dengan tintanya, sehingga menghasilkan tampilan yang berwarna hitam, rasanya gurih dengan potongan daging balakutak yang tebal, dan terakhir tambahkan sambal cabai untuk menciptakan rasa yang pedas dan nikmat. 

Nasi Jamblang Ibu Nur Cirebon

NASI LENGKO 

Kuliner khas selanjutnya dari daerah Cirebon ini adalah Nasi Lengko, Nasi lengko Cirebon merupakan makanan sederhana yang cukup lengkap, komposisinya terdiri dari nasi yang dilengkapi dengan sayuran seperti ketimun, tauge, tahu tempe goreng di taburi daun kucai dan bawang goreng serta disiram dengan saus kacang dan jangan lupa di kucuri kecap khas dengan merk Cap Matahari, paduan bahan-bahan tersebut membuat sajian nasi lengko menjadi gurih, segar sedikit pedas dan makin nikmat dengan sensasi manis dari kecapnya. 

Kuliner yang berasal dari inovasi masyarakat Cirebon ini lahir dari keterbatasan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan akan pangan, sehingga terlihat sajian kuliner ini terasa lengkap mulai dari karbohidrat, protein nabati dan sayuran, kalau saya bilang sih ini kuliner vegetarian Cirebon yang nikmat. Tapi kalau sobat butuh juga tambahan lauk lain jangan khawatir karena nasi lengko biasanya disajikan dengan lauk tambahan seperti sate kambing, satenya sendiri memiliki daging yang cukup empuk dengan saus kacang yang kental pas disajikan bersama nasi lengko ini, membuat kuliner ini menjadi sajian wajib jika kita berkunjung ke Cirebon.

Nasi Lengko Haji Barno Cirebon 

  

Yang kedua saya perkenalkan dari daerah Brebes, bukan hanya terkenal dengan telur asinnya, Brebes juga punya satu kuliner yang saya rasa cukup unik, unik dari bahan baku pembuatannya dan unik dari sajian lengkap kulinernya, apakah itu? 

SATE BLENGONG  

Kuliner unik dari daerah penghasil telur asin ini saya ambil yang pertama adalah Sate Blengong, buat yang belum tau blengong saya kasih tau dulu nih, blengong adalah sejenis hewan perkawinan antara bebek dan mentok, sehingga menghasilkan daging yang sedikit berbeda dibandingkan bebek atau mentok, dagingnya sendiri menurut saya tidak terlalu berbau menyengat dan dengan tekstur yang lebih empuk dibandingkan bebek. 

Sate blengong sendiri dimasak dengan dua cara, yang pertama adalah sate blengong masak dan yang kedua adalah sate blengong bakar, buat sate blengong masak memang prosesnya dimasak terlebih dahulu dengan bumbu-bumbu tertentu, seperti cabai yang cukup dominan dan santan, sehingga rasanya gurih dan pedas, satenya sendiri ditusuk dengan tusukan yang cukup panjang, lebih panjang dibanding tusukan sate pada umumnya, walaupun satu tusuk terdiri dari daging yang lumayan banyak tapi percayalah makan setusuk aja dirasa masih kurang, karena memang sate blengong masak ini benar-benar nikmat. Untuk sate bakarnya sendiri tidak jauh beda dengan sate bakar pada umumnya, ditusuk ditusukan normal dan disajikan dengan bumbu kecap dengan pelengkap bawang, tomat dan cabai rawit, saking nikmatnya kuliner ini saya selalu mampir kalau saya bepergian melewati daerah Brebes ini.

Sate Blengong Masak dan Kupat Glabed Bu Kijah Brebes 

KUPAT GLABED 

Kupat Glabed biasanya disajikan menjadi pelengkap sate blengong, kupat glabed terdiri dari kupat dan disiram kuah kuning atau biasa disebut glabed, biasanya dalam kuah kuningnya disertakan juga potongan tempe sebagai lauk, dilengkapi dengan remukan kerupuk mi benar-benar membuat makanan ini ekstra gurih dan nikmat, kalau digambarkan rasanya, kayanya lebih mirip ke rasa opor. Tekstur ketupat yang lembut disiram kuah kuning kental bersantan dan dilengkapi sepiring sate blengong membuat kuliner khas ini benar-benar haram dilewatkan ketika kita berkunjung ke daerah ini.  

Setelah Brebes kita lanjut ke daerah ketiga yaitu daerah Pemalang. Pernah satu bulan menetap di daerah ini semasa kuliah ternyata belum mendekatkan saya dengan kuliner yang satu ini, kuliner khas berkuah yang menjadi icon daerah ini, bukan hanya unik dari segi nama, tapi juga unik dari segi rasa dan komposisi bahannya. 

NASI GROMBYANG 

Nasi Grombyang merupakan kuliner khas di daerah Pemalang, saya pernah ke daerah ini sewaktu melaksanakan Praktek Lapangan semasa kuliah tapi jujur saya baru tau ada kuliner ini sepuluh tahun kemudian, kuliner yang terdiri dari nasi dilengkapi dengan masakan daging berkuah atau jeroan sapi dilengkapi dengan tambahan lauk yang ditusuk seperti sate yang terdiri dari daging dan juga jeroan sapi juga. Disebut grombyang karena biasanya lauk berkuah nasi grombyang disajikan penuh sehingga kuahnya, sehingga ketika diaduk akan tumpah dan bergoyang-goyang atau dalam bahasa Jawa disebut grombyangan. 

Rasa kuliner ini dominan gurih dan manis, kuahnya sendiri berwarna agak gelap dan terasa ada serundeng kelapa nya, sehingga membuat kuliner ini terasa semakin gurih. Daging dan jeroannya sendiri terasa empuk dan tidak berbau, untuk menambah nikmat tambahkan dengan sambal untuk mereduksi rasa manis yang ada di kuliner ini, satu lagi yang spesial dari kuliner yang sudah lahir sekira Tahun 1960 ini yaitu cara memasaknya masih tradisonal sehingga proses pengolahan kuliner ini ditetapkan menjadi Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.

Nasi Grombyang Bapak Haji Warso Pemalang 

Brebes berlalu dan kita lanjutkan perjalanan kuliner kita ke daerah Pekalongan, Pekalongan yang terkenal akan sentra produksi Batiknya juga menyimpan kuliner yang cukup beragam, mayoritas kuliner dari tempat ini saya nobatkan dengan istilah "nikmat karena terbiasa" kenapa? karena memang beberapa makanan di daerah ini memiliki rasa yang unik, sebut saja kuliner Tauto, yaitu kuliner yang terdiri dari soto dicampur tauco ini memiliki rasa yang mungkin agak sulit dicerna langsung oleh lidah orang kebanyakan, gurihnya soto berpadu dengan tauco dengan rasa asam fermentasi kuat menghasilkan paduan rasa yang cukup unik dan delicate, sangat diperlukan repetasi atau pengulangan berkali-kali untuk bilang bahwa makanan ini sangatlah nikmat, saya pernah mencicipinya, tapi karena dokumentasi kuliner tersebut hilang entah kemana saya ganti deh dengan sajian kuliner lain yang langsung lebih mudah dicerna tapi juga punya tampilan dan kondimen yang cukup unik. 

GARANG ASEM DAN MEGONO

Mampir ke Pekalongan selain kuliner tauto yang saya ceritakan diatas kayanya wajib juga menikmati kuliner yang satu ini, Garang Asem dan Megono. Garang Asem Pekalongan merupakan kuliner daging berkuah dengan rasa asam segar tidak bersantan, mirip seperti garang asem Kudus, walaupun yang versi Kudus menggunakan daging ayam, yang berbeda dari garang asem Pekalongan ini bisa kita lihat dari penggunaan kluwek pada bumbunya membuat kuah dagingnya berwarna hitam gelap, setelah dicoba ada sedikit rasa kluwek yang khas menambah gurih dan nikmat masakan. Untuk pecinta pedas jangan khawatir kehilangan nafsu makannya karena di sajian garang asem ini disertakan juga cabai rawit yang masih utuh siap untuk disantap bersama garang asemnya. 

Untuk menambah nikmat sajian garang asem, sobat bisa menambahkan sajian pendamping Megono, megono merupakan sajian yang dibuat dari nangka muda di cacah dengan paduan bumbu yang khas, terasa sekali kencur dan pedasnya, sangat berbeda dengan sajian gudeg di daerah Jawa Tengah atau Jogja, sensasi gurih pedas membuat kenikmatan menyantap Garang Asem jadi lebih istimewa. 

Garang Asem dan Megono Haji Masduki Pekalongan 

Daerah terakhir dari destinasi kuliner lain di Pantai Utara adalah Semarang, kalau bicara daerah ini, masing-masing orang pasti sudah punya pilihannya masing-masing, yup mengingat Semarang merupakan daerah maju Ibu Kota Jawa Tengah dan memiliki segudang jenis warisan kuliner, saking banyaknya kayanya gak akan habis kalau sajikan di blog ini, maka dari itu saya tampilin beberapa saja ya kuliner pilihan nan nikmat dari tempat ini, walaupun ada beberapa kuliner lupa saya ambil gambarnya alasannya sih karena keburu lapar, saking enaknya atau kadang rame banget.

Nah apa saja kulinernya?

NASI PINDANG 

Sejatinya kuliner yang satu ini berasal dari daerah Kudus, namun karena kemajuan zaman sajian ini dijual dibeberapa daerah termasuk di Ibu Kota Jawa Tengah ini. Nasi Pindang merupakan kuliner berkuah yang berbahan dasar daging sapi dengan kuah bersantan berwarna hitam karena penggunaan kluwek. Rasa kuliner ini segar gurih dengan tambahan daun melinjo muda atau daun so yang memberikan aroma dan rasa yang unik nikmat. Jika dirasa lauk pada pindang ini kurang, sobat bisa menambahkan berbagai lauk tambahan seperti beragam gorengan mulai dari tempe sampai otak goreng, bisa juga sobat tambahkan beragam jenis lauk jeroan atau kerupuk untuk makan jadi lebih meriah.

Nasi Pindang Gajah Mada Kota Semarang 

NASI GORENG BABAT 

Kuliner selanjutnya yaitu nasi goreng babat, eits jangan underestimate dulu ya sama kuliner ini, walaupun nasi gorengnya menggunakan jeroan babat namun pada umumnya aroma babatnya sudah tereduksi kok dengan bumbu nasi gorengnya. 

Nasi goreng yang dominan gurih begitu nikmat dicampur dengan potongan babat yang cukup besar dan empuk, apalagi jika dimasak dengan tungku arang membuat aroma nikmat semakin terasa disajian ini. Jangan khawatir jika sobat gak suka babat, kalian bisa juga koq menggantinya dengan iso atau paru yang sama-sama gak berbau, untuk sensasi segar wajib kayanya ditambahkan acar ketimun sebagai pelengkap. 

Nasi Goreng Babat Pak Sumarsono Kota Semarang 

MIE KOPYOK 

Mie kopyok merupakan kuliner sederhana dengan komposisi mie kuning, lontong tahu dan tauge, kerupuk gendar disiram dengan bumbu cair dengan rasa manis dan bawang putih yang dominan. 

Buat saya mie kopyok merupakan sajian sederhana tapi dengan rasa yang beragam, semua tekstur makanan bisa kita nikmati disini, mulai dari lembut yang diwakili oleh lontong dan mie, gurih dari tahu, dan renyah dari tauge dan kerupuk gendarnya. Untuk menambah nikmat dan pedas sobat bisa tambahkan sambal atau minta tambahan kerupuk gendar untuk makan penuh rasa. 

Mie Kopyok Pak Dhuwur Kota Semarang 

ASEM-ASEM DAGING 

Asem-asem daging seyogyanya kuliner yang berasal dari Kudus, tapi karena jarak Kudus dan Semarang itu relatif dekat maka kuliner inipun bisa dijumpai di Ibu Kota Jawa Tengah ini. Kuliner berkuah ini terdiri dari daging dengan kuah asam pedas, rasanya segar gurih nikmat dimakan ketika masih panas, dagingnya sendiri dimasak lama jadi gak heran memiliki tekstur empuk "melting in your mouth" deh, jangan lupakan juga botok telur asin sebagai makanan pelengkap yang biasanya ada disetiap penjaja asem-asem daging ini. Botok yang dibungkus daun pisang memiliki rasa asin yang tidak terlalu kuat,  dengan rasa gurih nikmat yang dihasilkan dari kuning telur yang masir, benar-benar sajian nikmat tiada tara. 

Asem-asem daging Rumah Makan Rahayu Demak 

NASI AYAM 

Nasi ayam merupakan kuliner terakhir ditulisan ini, nasi ayam menurut saya comfort food yang cocok dinikmati untuk sarapan dan makan malam, nasi ayam merupakan kuliner dengan komposisi nasi gurh berbumbu disiram dengan kuah ayam sejenis opor ditambahkan sayur labu dan dinikmati dengan lauk seluruh jenis bagian ayam, mulai dari daging nya sampai ceker, kepala, kulit bahkan jeroan ayam. Kuliner ini berasa gurih karena efek dari penggunaan santan yang dominan, dan sedikit terasa manis, ayamnya sendiri dipilih dari ayam kampung sehingga gurih dan rasanya sungguh istimewa, jangan takut terasa keras dan alot karena ayamnya sudah dimasak lama sedemikian rupa sehingga memiliki tekstur empuk dan mudah dikunyah, nah buat yang suka pedas, mintalah kepada pedagangnya agar ditambahkan kuah pedas untuk menambah cita rasa atau tambahkan cabai rawit yang selalu tersedia di meja, dan karena porsi nasi ayam ini tidak begitu banyak bisa juga sobat meminta porsi lebih untuk memuaskan rasa lapar yang memang sudah menjadi hal normal di tiap penjaja kuliner ini. 


Nah itu dia sob beragam kuliner Pantai Utara Jawa Barat sampai sebagian Jawa Tengah yang bisa sobat nikmati ketika melewati atau berkunjung dimasing-masing daerah itu. Oh iya sob karena saya nulis blog ini pas banget di Bulan Ramadhan mendekati Lebaran bisa juga informasi ini dijadikan referensi sobat semua dikala mudik hari raya, siapa tau bisa membuat perjalanan mudik sobat semua jadi lebih berwarna dan penuh cerita. 


   


 


 


 

Komentar

Postingan Populer