CURUG SATA, SETETES SURGA DI GUNUNGKENCANA

        Weekend telah tiba, waktunya melakukan perjalanan lagi, karena pandemi Covid-19 masih berlangsung, maka ada beberapa hal yang harus selalu diperhatikan ketika kita melakukan perjalanan. Pertama, selalu ikuti aturan protokol kesehatan yang di sampaikan kepada pemerintah. Kedua, cari tempat wisata yang sekiranya tidak terlalu ramai, sehingga kita masih bisa jaga jarak untuk meminimalisir penularan yang terjadi. Ketiga, lakukan perjalanan wisata di lingkungan daerah kita sendiri, keluar provinsinya tahan dulu ya sob. Keempat, selalu bawa dan pakai semua yang dibutuhkan untuk mengurangi penularan Covid-19 seperti pakai masker, bawa hand sanitizer dll.

        Berpatokan dengan hal tersebut, maka pandemi secara gak langsung membuat saya lebih banyak mendatangi tempat wisata lokal buat mengisi weekend, nah kali ini sepertinya wisata curug atau air terjun jadi salah satu destinasi menarik untuk saya datangi satu persatu dan berupaya bercerita dari perjalanan itu, dengan tujuan utama adalah membuat semua orang peduli akan tempat wisatanya, akan lebih banyak orang berkunjung sehingga membuat penataan jadi lebih diperhatikan, dan sudah pasti banyaknya orang datang juga membantu perbaikan ekonomi masyarakat.

        Udahlah, berat juga paragraf pembukanya, sekarang fokus curug yang bakal di ceritakan adalah Curug Sata, Curug Sata adalah salahsatu curug yang terletak di daerah Gunungkencana Kabupaten Lebak Banten, informasi tentang curug ini bisa kita dapatkan di internet seperti di google review, dan untungnya lagi di GPS curug ini sudah ada serta ternyata jaraknya gak terlalu jauh dari rumah di Kota Serang ya...sekitar kurang lebih 2 jam perjalanan lah.


LOKASI CURUG SATA

        Seperti yang sudah saya sampaikan diatas, curug ini terletak di Gunungkencana Lebak Banten, jalur yang dilalui adalah jalur yang biasa sobat lewati kalau mau menuju Pantai Sawarna, tinggal ikuti saja GPS, walaupun GPS belum sepenuhnya memberikan letak informasi ini secara detail, ya..biasa lah setengah perjalanan pake GPS sisanya pake feeling dan Gunakan Penduduk Sekitar (tanya-tanya).

        Patokan yang bisa kita pakai adalah letak masuk curug ini beberapa kilo setelah pintu gerbang Curug Munding, karena memang di jalur ini ada beberapa tempat wisata andalan Kabupaten Lebak yaitu Curug Munding dan wisata yang masih baru yakni Bukit Curahem, kalau dihitung pake kisaran waktu kurang lebih 15 menitan dari pintu gerbang Curug Munding.

        Jalan menuju tempat ini umumnya baik dengan aspal yang sangat bagus karena memang ini jalan nasional (semoga gak salah) cuma ketika kita masuk lokasi kita disuguhkan jalan yang sepenuhnya tanah merah berbatu dengan kontur naik turun yang ditempuh kurang lebih 15 menit, tapi jujur ini adalah curug yang paling mudah buat ditempuh di Lebak Banten menurut saya ketimbang Curug Cikumpay yang kemarin saya pernah tulis, gak kebayang kalau musim hujan pasti susah kalau kesini, transportasi yang disarankan kalau mau kesini yaitu dengan sepeda motor, walaupun dengan mobil masih bisa tinggal nanti jalan kakinya aja yang lebih lama kalau menggunakan kendaraan roda 4. Penting di catat pula tidak ada informasi apapun di sekitaran curug ini apalagi papan informasi tentang keberadaan curug ini, satu-satunya yang bisa kita kita gunakan adalah GPS atau dengan informasi dari teman kita yang sudah pernah kesini.

Lewati Gerbang Curug Munding




Pintu Masuk jangan kelewat 

Kontur jalan bergelombang, tanah dan batu

FASILITAS

        Kalau bicara tentang fasilitas, disini cuma ada fasilitas tempat parkir motor dengan biaya sepertinya Rp. 5000,- menurut tulisan di situ, tetapi kemarin saya kesana gratis, mungkin karena gak ada yang jaga ya. Trek menuju kesini diarahkan dengan tanda tulisan kecil yang dibuat di papan kayu lapuk dengan tulisan "curug" jalan setapak dan turunan licin pun harus ditempuh kurang lebih 10 menitan dari tempat parkir, jarak yang gak terlalu jauh lah, cuma alas kaki sangat menentukan disini, tips dari saya pakailah alas kaki untuk trekking ya karena permukaan tanah yang licin. Disini kita temukan pula sebuah saung untuk tempat istirahat walaupun sepertinya sudah hancur dan berlumut, gak kebayang udah berapa lama tempat ini gak keurus atau mungkin tempat ini udah gak beroperasi lagi (saya pikir) karena memang informasi terbaru gak bisa saya dapatkan dari tempat ini, disini juga saya tidak temukan toilet dan tempat ganti baju, tapi dari titik ini saya sudah mendengar dan bisa dilihat air terjun yang indah melupakan semua kesan kurang baik dari fasilitas yang ada yang sudah saya lewati. 

Parkir Motor 


 

Penunjuk arah ke Curug
 

Mantan Saung
 

Jalan menurun licin dan berlumpur
 

SANG CURUG

         Curug ini saya nilai indah banget, karena curug ini ternyata besar dengan jatuhan air yang deras ehingga menghasilkan suara menderu yang kuat luar biasa, karena saking derasnya saya jadi sering kali terciprat air semburannya, berfoto di tempat ini kudu pilih tempat strategis supaya kamera kita gak basah kena semburan airnya, tapi jujur ini air terjun yang sangat indah dan layak dikunjungi diluar masih kurangnya fasilitas dan informasi tentang tempat ini.  

        Kebetulan ketika saya kesini gak ada pengunjung lain, jadi tempat ini serasa milik pribadi wah...luar biasa, walaupun air curug ini tidak terlalu jernih dan tidak begitu dingin, mengingat sumber air ini dari sungai yang bahkan bisa kita lihat dari jalan raya, tapi dengan memandangi curug nya saja sudah bikin weekend saya kali ini sempurnya.

        Satu yang saya khawatirkan disini adalah sepertinya kalau musim hujan sungainya banjir dan gak bisa didatangi sampai kebawah, karena di antara bebatuan saya melihat beberapa dahan pohon yang sepertinya hanyut ketika sungai ini meluap, tapi saya pikir pengelola dan pemerintah setempat seharusnya bisa membuat beberapa fasilitas yang baik, sehingga keindahan curug ini gak hilang begitu saja, kan sayang...

        Aktifitas wajib yang paling cocok kalau ketemu tempat begini adalah, ambil beberapa foto dan video untuk diabadikan dan menjadi bahan cerita, main air di sungainya atau hanya merendam kaki di aliran sungai sebagai upaya penghilang pegal ketika perjalanan kesini atau bahkan cuma ngelamun duduk manis di atas batu besar yang memang banyak di tempat ini, asal jangan ngelamun yang enggak-enggak ya...

        Dua jam lebih gak terasa berada ditempat ini, memang tempat ini memberikan kesan yang baik buat pengalaman weekend saya dan sepertinya saya gak akan ragu mendampingi kalau ada sobat semua yang kepingin main ketempat ini, gak bikin bosen sih tempatnya. 

Sang Curug
 

Sang Curug dengan hembusan airnya
 

 

PENUTUP

        Tempat yang indah membuat weekend saya kali ini sangat berkesan dan semoga dari cerita ini memberikan sedikit motivasi buat siapapun travel enthusias untuk selalu explore tempat wisata terutama di daerahnya masing-masing, jangan lupa juga luangkan untuk bercerita tentang indahnya daerah sobat semua lewat semua platform sosmed sobat semua, karena tempat yang indah jangan cuma disimpan dihati tapi layak juga untuk di promosikan ke semua orang, semoga weekend sobat semua selalu berkesan dan jangan lupa selalu jaga kesehatan, sampai berjumpa lagi di cerita perjalanan selanjutnya.        

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

  

Komentar

Postingan Populer