EXPLORE TASIKMALAYA (Sebuah Cerita Perjalanan) Part 1

Cuti bersama dengan jumlah libur lebih banyak merupakah suatu hal yang sangat ditunggu oleh orang-orang pekerja seperti saya, kehadirannya merupakan sebuah oase di padang pasir yang kering dan tandus, kemudian ditempat itu kita sebisa mungkin bersenang-senang dengan meminum airnya yang segar, memakan buahnya yang manis bahkan kita sepertinya tidak akan pernah pergi dari tempat itu yah itulah arti cuti bersama buat saya, tapi seperti oase yang sebenanya hal itu jarang kita temukan, maka kehadirannya sangatlah penting buat menunjang segala keinginan saya yang gak bisa dilakukan dihari kerja. 

Seminggu sebelum cuti bersama tiba, tawaran tiba-tiba datang untuk mengisi cuti bersama dengan mengunjungi daerah di selatan Jawa Barat yaitu Tasikmalaya. Tawaran yang sangat menarik apalagi akomodasi sudah ditanggung oleh sobat saya tersebut, wah..kesempatan kadang gak datang dua kali nih saya pikir, ya kenapa enggak untuk diterima, walaupun saya sebenarnya tidak terbiasa seperti itu tapi ya sudahlah, kadang kebaikan itu bisa berhasil kalau ada yang mau menerimanya kan??. Thanks berat buat sobat saya Aried yang udah memberikan kesempatan ini. 

Pertanyaan selanjutnya adalah dengan apa saya menuju kesana? mobil? Kendaraan umum ? wah udah sangat mainstream lah, kenapa gak saya coba dengan motor, karena memang selalu dibeberapa kesempatan liburan saya habiskan dengan berkendara motor menuju destinasi wisata, apalagi daerah parahyangan selatan seperti Tasikmalaya belum pernah saya jamah dengan kendaraan roda dua. Ok prepare, packing dan siap untuk melakukan perjalanan. 

Motor saya pacu mulai pukul lima pagi dan menurut perhitungan GPS saya bisa tiba di Kota Tasikmalaya pukul dua siang, walaupun itu sepertinya gak mungkin karena menurut pengalaman saya biasanya selalu meleset tiga sampai lima jam karena pengaruh macet, makan dan ibadah apalagi kalau ditambah hujan sudah pasti bisa lebih lama molornya, tapi ya udahlah, daripada saya tiduk-tiduran dirumah selama sembilan jam dan gak kemana-mana ya kan? Oh iya saya juga tidak lupa juga untuk selalu menjaga protokol kesehatan dijalan, seperti selalu memakai masker, selalu menggunakan hand sanitizer dan lain sebagainya, saya juga gak mau ketika pulang malah membawa oleh-oleh pandemi kerumah dan menularkan kepada orang-orang tercinta. 

Jalur perjalanan yang saya tempuh melewati Tangerang, Bogor, Puncak Cianjur, Padalarang, Bandung, Garut dan Tasikmalaya, disepanjang perjalanan saya bertemu dengan keriuhan pabrik (banyak juga yang gak libur), kemacetan kendaraan dan landscape yang indah, apalagi kalau sudah masuk wilayah Puncak Cianjur, Garut dan Tasikmalaya. Ada dua perasaan yang saya rasakan ketika saya melakukan solo touring motor ini, yang pertama, ketika bertemu dengan kemacetan saya selalu merasa saya cukup bodoh, "ngapaian cape-cape jalan naik motor sedangkan saya bisa pakai mobil dengan jalur yang lebih baik dan cepat dan apasih yang saya cari dari perjalanan ini", tapi ketika saya bertemu landscape yang indah seketika itu juga saya merasa "saya orang paling beruntung bisa menikmati alam seindah itu dan inilah alasan saya melakukan perjalanan ini". Perasaan itu terus saja terngiang-ngiang dikepala sampai saya tiba di Kota Tujuan. 

Kota Serang-Kota Tasikmalaya saya tempuh dengan waktu lima belas jam, lebih lama lima jam dari yang direncanakan karena macet dan hujan yang saya temui, tapi gak tau kenapa perjalanan kali ini tidak terlalu melelahkan, bahkan saya pikir masih bisa saya pacu motor ini sampai Purwokerto. Tapi cukuplah karena memang Jawa Tengah sudah pernah saya sambangi dengan motor saya tapi Tasik belum. Langsung bertemu sobat Arid, ngopi sebentar di Warung Kopi Menjelma, warung kopi dengan interior menarik yang memanfaatkan bangunan tua sehingga terkesan klasik, setelah beberapa obrolan di bahas akhirnya hari yang cukup menyenangkan ini ditutup dengan istirahat di rumah yang telah disediakan oleh sobat saya tersebut, makasih banyak lo. 

View Kawah Galunggung

Menjelma Kopi

Pagi pertama di Kota Tasik diisi dengan sarapan bersama sobat saya kali ini bukan hanya Arid yang menemani tetapi juga Faisal pun ikut serta, Faisal masih berkerabat dengan Arid dan sepertinya beliaulah yang paling hafal tentang beberapa destinasi menarik di daerah Tasik dan sekitarnya, sarapan di habiskan di tempat yang legendaris yang menyajikan nasi TO (Tutug Oncom) Nasi Tutug Oncom sebenarnya merupakan nasi yang diberi campuran oncom yang telah ditumis dengan beberapa bumbu dan yang wajib adalah kencur, lalu kenapa dinamakan Tutug Oncom? ya karena nasinya sebelum dihidangkan ditutug dulu atau diaduk sehingga menghasilkan nasi yang lebih gurih, pulen, berasa gurih dan nikmat, nasi TO merupakan kuliner legendaris yang memang lahir di daerah ini, jadi kalau sobat jalan ke Tasikmalaya pasti tidak akan lepas dari kuliner ini. Di nasi TO Benhil yang kami kunjungi hanya memiliki lauk tambahan bakwan aci dan juga CiPe (Aci Tempe) ditemani dengan lalapan leunca dan timun, walaupun begitu perpaduan rasa ini membuat makanan sederhana menjadi spesial dan satu porsi sepertinya kurang untuk mengganjal perut untuk sarapan.

Nasi T.O Benhil

Sarapan sudah, lalu lanjut menuju destinasi wisata pertama yaitu Gunung Galunggung. Gunung Galunggung yaitu gunung yang berlokasi di Kabupaten Tasikmalaya, gunung ini pernah meletus terakhir tahun 1982 dan menyisikan kawah yang sangat cantik sehingga dijadikan destinasi andalan di daerah ini, akses menuju gunung ini sangat mudah, sobat bisa menggunakan mobil atau motor dengan jarak tempuh sekitar empat puluh lima menit dari pusat Kota Tasik dengan jalanan yang cukup baik dan lebar, tetapi didominasi dengan jalanan menanjak, karena tempat ini mudah diakses maka tempat ini cocok jadi destinasi wisata keluarga. Untuk menuju puncak kawah gunung ini dari tempat parkir kita disediakan dua jalur tangga yang pertama adalah tangga kuning dengan jumlah anak tangga sebanyak 620, dan tangga biru dengan jumlah anak tangga 510, tapi menurut saya tangga kuning terasa lebih mudah karena konturnya yang lebih datar dan disepanjang jalur disediakan juga saung tempat beristirahat, tetapi jika kita melewati tangga biru saya rasakan lebih melelahkan karena tangganya memang lebih curam, jadi walaupun sedikit tapi butuh banyak energi untuk mencapai puncak. Yang terbaik saya sarankan naiklah lewat tangga kuning dan turunlah lewat tangga biru, itu akan membuat pengalaman ditempat ini jadi lebih menyenangkan. Diatas kita bisa menikmati kawah bekas erupsi yang sangat luas, dan dikawahnya terdapat danau yang luas juga, udara yang sejuk langsung terasa, bahkan ketika pagi hari kita bisa menikmati kabut yang menyelimuti puncak kawah dan membuat udara semakin dingin, sempatkan berjalan diatas kawah dari titik tangga kuning ke tangga biru, dan kalau masih punya energi sempatkan pula untuk menuruni tangga sampai ke bawah kawah tapi ingat ini butuh tenaga yang sangat baik, jadi kalau sobat lemah jangan coba-coba ya, karena saya pernah bertemu wisatawan yang pingsan karena kelelahan berjalan di atas kawah Galunggung. Sambil menjelajahi kawah galunggung tidak diduga saya bertemu dengan sobat saya yaitu Kang Iman, Kang Iman adalah sobat satu angkatan saya semasa kuliah dulu dan syukur juga sekarang beliau sudah menduduki jabatan yg cukup baik di Pemkot Tasik, lumayan lama juga kami berbincang, seketika saya teringat bersama beliau beraktivitas di organisasi yang sama semasa kuliah, sebagai penutup obrolan saya juga tak lupa menitip salam untuk sobat-sobat saya yang lain yang belum sempet saya temui di kota ini semoga saja mereka selalu diberikan kesehatan dan kesuksesan. Beberapa hal itulah yang membuat pengalaman saya di Gunung Galunggung sepertinya tidak akan mungkin terlupakan.  

Kawah Galunggung

 
Tangga Kuning

Tangga Biru

Destinasi kedua yang kami kunjungi adalah Air Terjun Cikahuripan Galunggung. Air terjun atau curug ini memiliki jarak yang tidak terlalu jauh dari Wisata Gunung Galunggung karena memang masih satu lokasi, jaraknya sekitar lima ratus meter sampai tempat parkir, kita akan melihat papan informasi tempat ini ketika kita jalan menuju parkir wisata kawah galunggung. Infrastruktur jalan ditempat ini saya pikir masih harus di perbaiki lagi karena jalannya hanya terdiri dari tanah berbatu yang ditata supaya mudah untuk dilewati tetapi masih agak kurang nyaman, curugnya sendiri sudah bisa kita lihat dari mulai di tempat parkir, jalan dari tempat parkir sekitar 100 meter dengan terlebih dahulu menuruni 100 anak tangga menyusuri jembatan dengan sungai yang jernih dan disusul dengan menaiki 80 anak tangga lagi, curugnya indah dengan ketinggian yang lumayan tinggi dengan terdiri dari beberapa tingkat, tapi yang disayangkan ditempat ini adalah kita tidak bisa bermain air karena kolam yang tersedia begitu kecil dan ada papan informasi agar kita berhati-hati mandi disini karena kemunginan tertimpa kerikil atau batu kecil dari curugnya sangat mungkin terjadi, tapi saya rasa itu tidak masalah karena hanya dengan memandang dan mendengarkan suara deburannya saja sudah cukup menyenangkan. 

Curug Cikahuripan Galunggung

Destinasi ketiga di hari pertama explore Tasikmalaya adalah wisata Cipanas Galunggung, wisata ini juga masih satu komplek dengan wisata galunggung tetapi kita harus membayar tiket lagi jika ingin kesini, destinasi ini menawarkan sensasi berendam air panas mulai dari yang memiliki suhu 30 derajat sampai dengan 40 derajat. Tempat ini terasa pas kami kunjungi setelah berkunjung ke Gunung Galunggung dan air terjun yang dihabiskan dengan naik turun tangga, air panas nya terasa nyaman dan rasa pegal-pegal di kaki serasa hilang seketika, kami juga mencicipi berendam di aliran sungai yang ada disini, airnya sejuk dan cukup jernih, saking menyenangkannya waktu dua jam tidak terasa kami habiskan, apalagi ditambah beberapa obrolan ringan untuk persiapan esok tempat mana lagi yang akan dikunjungi. 

Cipanas Galunggung
 

Destinasi terakhir di hari pertama explore Tasikmalaya adalah Curug Badak yang berlokasi di Cisayong, curugnya sendiri masih tidak terlalu jauh dari wisata Galunggung, sekitar tiga puluh menit perjalanan, jalanan yang dilalui sangat baik walaupun sering kita temui tanjakan dan turunan tajam, kondisi sekitar wisata Curug Badak cukup ramai karena memang selain wisata air terjun, ditempat ini juga banyak berdiri cafe dan kedai kopi tempat nongkrong anak muda atau keluarga karena memang lokasinya sendiri cukup asik dengan dihiasi suasana hutan pinus. Dari tempat parkir, Curug Badak hanya berjarak 200 M trekking, jalanan tanah dan berbatu diselingi dengan sedikit turunan tajam dengan rimbunnya hutan pinus membuat perjalanan tidak terasa melelahkan, curugnya sendiri terdiri dari dua jatuhan air dengan kederasan arus yang berbeda, cukup indah dan seakan-akan tersembunyi, jadi sensasinya seperti kita menemukan surga yang hilang, air terjun mengalir deras menuju sungai dengan kualitas air sangat baik dan sejuk cocok untuk kita yang senang bermain air, walaupun ketika kami kesana arus yang deras membuat kita sepertinya tidak bisa mandi di bawah jatuhan airnya, sesekali semburan air mendarat di wajah kita membuat berfoto disini cukup menjadi PR, karena kamera harus sering-sering di lap karena efek dari cipratan air yang cukup kencang, tapi secara keseluruhan tempat ini memang layak untuk dijadikan destinasi wajib jika kita mengunjungi Tasikmalaya.

Curug Badak

Sebagai penutup hari, sepertinya kurang sempurna jika tidak ditutup dengan secangkir kopi nikmat yang memang bisa kita temui di lokasi Curug Badak. warung Kopi Sarasa, merupakan salah satu tempat favorit yang menyuguhkan pengalaman minum kopi dengan dipadukan suasana hutan pinus yang menenangkan, semakin sore tempat ini akan penuh dengan pengunjung baik anak muda bahkan keluarga, karena memang ditempat ini tidak hanya dijual kopi nya saja tetapi banyak juga minuman dan cemilan lain yang cocok di jajal untuk kita yang tidak bisa minum kopi. Kopinya sendiri cukup nikmat apalagi dipadu dengan susu yang sangat pas ditambah dengan hiburan paduan suara ngengat yang mendayu-dayu membuat pengalaman satu hari ini sepertinya tidak akan terlupakan. 

Kopi Sarasa

                                                                    Video Galunggung
 

Untuk Part satu sekian dulu ya, nantikan cerita Explore Tasikmalaya di part dua yang pasti lebih menarik dengan perpaduan cerita explore alam dan beberapa tempat di perkotaan Tasikmalaya.        


















Komentar

Postingan Populer