PANTAI BUGEL CAMARA, SEDIKIT KEINDAHAN DARI PANDEGLANG
Sudah masuk weekend lagi, dan sudah bikin itinerary lagi, buat saya bikin itinerary itu adalah bagian dari traveling, dan serunya dari bikin itinerary itu adalah adanya riset kecil dari list tempat yang akan dikunjungi, kegiatan rutin setiap weekend yang biasanya dilakukan, itinerary yang dibuat biasanya dipengaruhi dari tingkat stres yang dialami selama weekdays, makin tinggi stresnya makin kompleks itinerary nya. Spot lokasi bulan-bulan ini memang di fokuskan di dalam Provinsi Banten, karena pandemi masih berlangsung, jadi saya tahan dulu buat perjalanan di luar provinsi, walaupun kadang keinginan itu luar biasa memuncak, tapi sekali lagi demi kemanusiaan wajib untuk ditahan dulu, seperti yang sobat saya sering bilang "mungkin ini waktunya kita bantu buat meramaikan wisata dalam daerah dulu" walaupun saya pikir apanya yang dibantu lah wong gak dibantu aja udah rame dan kadang ramenya sewaktu pandemi meraja lela beberapa minggu yang lalu 😁.
Chapter 1 : Sepertinya pantai lagi
Provinsi Banten memang memiliki garis pantai yang cukup panjang, dan saya rasa wisata pantai di Banten lebih dominan daripada wisata alam lainnya seperti air terjun, walaupun wisata air terjun juga tergolong banyak tapi wisata pantailah yang paling populer, karena mudah diakses dengan petunjuk jalan yang cukup baik, sehingga wisata ini lebih digandrungi dari wisata yang lain, begitu pula apa yang saya pikirkan, walaupun kadang pengen juga datang ke wisata air terjun yang terletak di beberapa wilayah Banten, tapi sepertinya wisata itu belum sepenuhnya mudah diakses apalagi oleh orang yang sama sekali belum pernah menjamah tempat tersebut, pekerjaan rumah memang buat pemerintah setempat bagaimana mempersiapkan semua fasilitas penunjang di beberapa tempat wisata tersebut agar lebih ramah terhadap wisatawan terutama dari luar kota.
Beberapa minggu yang lalu saya memang lebih banyak melakukan perjalanan di Kab. Lebak, nah kali ini pingin juga sekali-kali mengeksplore pantai yang ada di Kabupaten Pandeglang, karena saya pikir daerah yang mempromosikan daerahnya dari sektor pariwisata ini pasti memiliki beberapa titik menarik terutama pantainya.
Bukan pantai Tanjung Lesung yang jadi destinasi weekend kali ini, tapi pantai di sekitar nya yang membuat saya tertarik buat dikunjungi (secara Tanjung Lesung kan udah mainstream😁) setelah riset kecil-kecilan fix tempat yang dikunjungi adalah pantai Bugle.
Chapter 2 : Bugle atau Bugel
Perjalanan kali ini saya gak sendiri tapi ditemani kanjeng putri alias istri tercinta yang selalu mengikhlaskan suaminya pergi jalan sendirian 😁perjalanan jauh berdua ini bukan baru pertama kali kami lakukan, tapi pernah kami lakukan waktu ulang tahun saya dirayakan dengan touring Serang - Bandung, sebenernya touring berdua itu itung-itung latihan mencapai bucket list yang kepengen keliling indonesia berdua dengan motor.
Tanjung Lesung telah terlewati, cukuplah kiranya kami melakukan selfie di pintu gerbangnya saja, sepanjang perjalanan kami dihibur dengan pemandangan pantai yang cantik, dengan air biru dan pasir putihnya membuat kami sering berhenti untuk sekedar mengambil gambar, kontur jalan yang menanjak dan menurun membuat kami harus berhati-hati tapi gak perlu khawatir jalanan disini mulus dengan komposisi beton yang baik, mengingat lokasi ini pernah dihantam tsunami tahun lalu membuat jalanan disini tarlihat baru dan kokoh.
Pantai Bugle berada di samping kanan jalan dengan tanda nama di tulis di selembar karton yang bertuliskan pantai BUGLE, kalau tidak hati-hati kadang sering terlewat, karena pantai ini memiliki gerbang yang terkesan privat, karena memang tempat ini merupakan lahan privat bekas lapangan golf yang dimiliki orang ternama di negeri ini.
Ternyata setelah kami lihat sendiri pantainya tertulis Bugle, tapi kenapa di gps atau di google tertulis Bugel, nah ini agak meragukan, tapi mungkin perkara pengejaan saja sepertinya, karena Bugle kalau di baca jadinya Bugel, tapi ya gak masalah yang penting kami sudah sampai di tempat ini, selembar uang dua puluh ribu pun kami keluarkan sebagai mahar untuk berdua masuk ke tempat ini.
Cukup selfie saja |
Chapter 3 : Bugle yang mempesona
Pertama kali kami masuk di tempat ini disambut dengan penjaga yang ramah yang kemudian menunjukan jalan menuju pantai, pantainya sendiri terletak sekitar 200 meter dengan melewati jalanan tanah lapangan rumput yang masih bisa dilewati oleh mobil, tapi kami pikir kalau musim hujan jalannya pasti becek dan cukup licin untuk dilalui kendaraan roda 2.
Setelah kami sampai di pantainya, kesan pertama adalah wah...cantiknya, garis pantai yang panjang membuat kita bisa memilih di bagian mana kita bisa menikmati pantainya, kesannya seperti "privat beach" disini. Lapangan rumput yang cukup luas yang ujungnya langsung dihiasi pasir pantai putih dan laut dengan gradasi biru membuat kami langsung teringat pantai di wilayah Kepulauan Bangka Belitung, air yang masih jernih dengan ombak yang cukup besarnya dengan hiasan banyaknya keramba apung diujung laut membuat pantai ini istimewa gak menyesal memang kami touring 3 jam perjalanan dari rumah kalau akhirnya disuguhkan tempat seperti ini.
Aktivitas yang bisa kita lakukan disini adalah bermain air di pantai, memancing, berkemah bahkan cuma bengong ngabisin waktu dan mencari ilham buat bikin tulisan berikutnya 😁, tapi dari kesemuanya memang masih ada yang disayangkan karena ditempat ini belum tersedia fasilitas toilet dan kamar ganti, tidak adanya kios dagangan juga jadi salah satu hal yang masih disayangkan ditempat ini. tapi buat sobat yang mencari tempat yang tenang di pantai ini mungkin jadi salah satu tempat yang bisa jadi rujukan.
Chapter 4 : Drone and Home
Tidak lengkap rasanya kalau saya pergi ke tempat wisata gak menerbangkan drone untuk sekedar mengabadikan beberapa gambar video dari ketinggian, dan jujur ini salah satu tempat yang indahnya luar biasa apalagi dilihat dari ketinggian, gradasi warna hijau rumput dan birunya laut berpadu cantik menjadi komposisi gambar dan video yang istimewa, bahkan ketika kami pulang saya sempatkan pula mengambil gambar Pantai Legon Waru yang terletak tak jauh dari pentai Bugle, ternyata memang tempat ini memiliki daya tarik aerial yang sangat tinggi, karena indahnya terletak di semua titip pengambilan gambar, asal perhatiin letak matahari ya.
Cukup kiranya perjalanan kami weekend ini, tempat yang cantik, perjalanan yang menarik dan gambar drone yang ciamik membuat tempat ini perlu kami apresiasi positif di foto sosial media dan tulisan di blog ini, sangat recommended untuk dikunjungi terutama untuk sobat pencari tempat yang natural tanpa hiasan-hiasan alay untuk mempercantik selfie.
Sampai berjumpa di tempat-tempat indah lainnya, jangan lupa lakukan apapun yang sobat sukai di hari liburmu dan kemudian berceritalah, karena saya percaya selalu istimewa di Indonesia.
Komentar
Posting Komentar